Grobogan, RM _
Nasib
naas menimpa pada Bunga (Samaran) siswi kelas V Sekolah Dasar (SD) di wilayah
Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah ini tengah menjadi korban
nafsu bejat Slamet (40) seorang penjual sosis keliling warga se Kampung dengan
Korban (11). Ironisnya, perbuatan tersebut dilakukan oleh pelaku hingga 3 kali
di rumah pelaku. Tentu saja setelah hal ini terbongkar membuat S (40th) ibu
korban terkejut dan bingung atas peristiwa yang menimpa putri semata wayangnya.
Ibu korban hanya bisa menangis dan kebingan apa yang harus dilakukanya
menghadapi permasalahan ini karena dalam rumah tangga mereka juga sudah tanpa
ada sosok ayah korban / cerai.
Informasi
yang dihimpun dari berbagai sumber, terbongkarnya kasus tersebut berawal dari
pengamatan pihak Sekolah tempat korban belajar. Beberapa bulan terakhir korban
seringkali nampak murung, suka menyendiri dan seakan tidak lagi ada semangat
seperti teman sekelasnya. Atas perubahan perilaku korban tersebut, kemudian salah
seorang gurunya selalu berusaha mendekati dan menanyakan apa yang yang
sbenarnya terjadi dan dipikirkan oleh korban, namun korban masih tetap bungkam
tidak bercerita kepada sang guru.
“kami
berusaha komunikasi berulang kali terhadap bunga namun ia tetap memilih bungkam”.
Jelas seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya, Senin 18/08/2025.
Masih menurut Guru di SD tempat korban
belajar bahwa, mengingat gagal berkomunikasi dengan korban kemudian pihak
sekolah mengundang orang tua korban ke kantor sekolah guna menyampaikan tentang
kondisi korban. Selanjutnya S orang tua korban berusaha komunikasi terhadap
korban. pengakuan korban terhadap ibu kandungnya tersebut mengatakan bahwa, korban
mengalami sakit saat buang air seni karena korban telah diperlakukan tak
senonoh oleh Slamet yang rumahnya tidak jauh dari korban. Setelah mendapat
pengakuan dari korban, ibu korban kemudian menyampaikan kepada pihak sekolah
tentang apa yang terjadi pada korban. setelah mendapat keterangan dari ibu
korban, kemudian pihak sekolah mengundang Babin dan Babinkamtibmas Desa Dapurno
untuk bermusyawarah mencari jalan yang terbaik atas peristiwa yang menimpa
Bunga (Korban).
“Setelah
mendapat keterangan dari ibu korban kami terus melakukan koordinasi dan
bermusyawarah dengan Babin serta Babinkamtimas Desa tempat tinggal korban untuk
mencari jalan terbaik”. Terang seorang Guru tempat korban bersekolah
Ibu
kandung korban SM (40) menyampaikan, menurut pengakuan korban bahwa pelaku
sudah mencabuli korban 3 kali. Korban kenal dengan pelaku berawal sering
membeli sosis pada pelaku. Korban yang setiap siang hari tinggal dirumah
ditemani neneknya itu meskipun tidak membeli sosis, namun pelaku tersebut
sering berhenti memberikan sosis secara gratis. Berawal dari situ korban merasa
terbiasa. Kemudian pelaku menyuruh korban bermain di rumah pelaku. Saat berada
di rumah pelaku, korban selalu dipinjami Handpone. Hingga timbul niat jahatnya
pelaku terhadap korban, kemudian pelaku tersebut melancarkan aksi bejatnya
terhadap korban.
“Tiap
anak saya main dirumah Slamet selalu mainan HP Slamet, sampai anak saya selalu
menuruti nafsu bejat pelaku. 3 kali dilakukan di rumah pelaku”. Jelas ibu
korban.
Ditambahkan oleh ibu korban, pertama
kali anaknya dicabuli pelaku yaitu pada bulan April 2024, dan tidak lama
kemudian dilakukan juga hal yang sama. Kemudian yang ke 3 pada bulan Juli 2025
baru terbongkar dan ada pengakuan dari korban serta pelaku. Akibat dari semua
ini korban merasakan sakit pada kelamin dan selalu suka menyendiri. Ibu korban juga
tidak menerimakan dengan diantarkan oleh Jasri Kadus setempat serta Kepala
sekolah tempat korban bersekolah pihaknya melaporkanya hal ini ke Polres Grobogan, Jumat
(15/08/2025). Ia berharap agar perbuatan pelaku mendapatkan hukuman yang se
adil adilnya.
“Saya
sebagai orang tua tetap tidak terima karena anak saya sudah diperlakukan
seperti itu. Saya laporkan ini kepada kepolisian dan saya berharap agar pelaku
bisa diproses hukum”. Harapnya.
Terduga pelaku Slamet mengakui
perbuatanya terhadap korban sampai dengan 3 kali di rumahnya. Ia tergoda saat
korban mainan HP tiba tiba rok korban tersingkap dan kelihatan CD korban.
kemudian pelaku timbul nafsunya dan berusaha mendekati korban dan memegang
korban. namun korban diam dan hingga pelaku bebas untuk melakukan aksi
bejatnya. Hal itu dilakukan hingga 3 kali dengan waktu yang berbeda.
“Saya
habis minum arak terus nafsu dengan dia (korban). Saya lakukan dengan dia sudah
3 kali”. Terang Slamet.
Kanit Perlindungan Perempuan dan
Anak (PPA) Polres Grobogan Ipda Yusuf Al Hakim membenarkan atas laporan
tersebut. Namun sejauh ini pihaknya baru bisa menerima dan belum melakukan
pemeriksaan karena pelapor saat
melaporkan tidak membawa bukti Identitas. Untuk itu pelaporkan disarankan agar
segera mungkin melengkapi Identitasnya.
“Benar ada
sesorang yang mengaku sebagai ibu korban dan seorang anak telah datang
melaporkan atau mengadu atas dugaan peristiwa pencabulan”. kata Kanit. tim rm