Grobogan, RM _
Tambang Tanah Urug (galian C) nyang berlokasi di Dusun Nganjir, Desa Sindurejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah dikeluhkan sejumlah warga, terutama warga yang terdampak langsung atas keberadaan tambang tersebut. Tambang ini dinilai sangat mengganggu warga. Warga juga sempat mengadu kepada pihak pengelola tamang, karena berulang kali warga mengadu dan tidak diindahkan oleh pihak pengelola, sehingga aktifitas lalulintas yang menuju lokasi pertambangan tersebut sempat dihadang warga. Hal ini dilakukan pada Rabu siang 3/08/23 kemarin.
Warga juga
merasa tertipu atas adanya dokumen perlengkapan perijinan tersebut, karena diduga
ada pelanggaran dokumen untuk perijinan. Untuk itu warga sangat merasa kecewa
dan terdzolimi atas ulah para pengelola. Dan seorang Warijah (50) dan Purwadi
(45) yang merupakan korban terdampak adanya pertambangan tersebut melakukan
Penutupan Jalan Tambang sambil berteriak serta mengadu kepada Bupati Grobogan,
Gubernur Jawa Tengah serta Presiden Jokowi. Mereka berharap agar suaranya
tersampai kepada pucuk pimpinan karena selama ini mereka merasa tidak lagi
diindahkan atas protesenya dari bawah.
“kepada ibu
Bupati, Pak Gubernur Ganjar serta Pak Presiden Jokowi tolong perhatikan keluhan
dan nasib kami pak, kami merasa terganggu dan tidak nyaman lagi dengan
keberadaan tambang yang tidak memperhatikan lingkungan, rumah kami jadi kotor
dan banyak debu, bahkan makanan yang kami sajikan tiap hari bercampur debu. Dan
kesehatan kami juga menjadi terganggu terutama pada pernafasan dan gatal gatal
pada kulit” keluhnya.
Warijah juga menyampaikan jika ia hanya sempat bertemu seorang
perempuan yang bernama Mulyani yang juga mengaku sebagai istri Polisi saat
mendatangi rumahnya dan meminta tanda tangan. Kemudian hingga saat ini belem
pernah bertemu meskipun Mulyani kerap datang ke lokasi yang terkadang bersama
laki laki yang diakuinya sebagai suaminya. Warijah menilai jika pihak pengelola
tambang tidak ada etikat baik selama ini. Warijah sudah sangat kesal dengan
keadaan tambang yang sudah berjalan waktu sekitar tiga bulan lamanya tanpa
memikirkan dampak kebersian, ketertiban pada lingkungan. Untuk itu Warijah
berharap agar lingkungan bisa kembali asri lagi seperti semula.
Dan yang
lebih menyakitkan, dirinya tidak kenal siapa pemilik tambang tanah urug,
seingatnya ada perempuan yang memperkenalkan diri nama Mulyani bersama adiknya
mendatangi rumahnya untuk minta tolang kepada Warijah guna mempertemukan pada
pemilik tanah yang berada dipintu masuk lokasi tambang untuk dijadikan area
parkir truk.
Sementara itu,
Ketua RW 07 Desa Sindurejo Toroh Puryatmo (77) tidak pernah diajak rapat oleh
pemilik tambang. Puryatmo juga merasa tidak dihormati oleh pemilik, karena
pertambangan yang beroperasi sekitar 3,5 bulan dan menghasilkan ratusan juta,
namun pihaknya tidak pernah diberikan kompensasi. Ketua RW ini juga menyesal ikut
langsung mengukur jalan masuk karena setahunya jalan tersebut dilebarkan untuk
akses ke Makam umum.
“Ternyata
jalan ini malah digunakan untuk akses tambang tanah urug” keluhnya.
Terkait hal ini, Sekretaris Desa
Sindurejo Karmani kepada radarminggu.com beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa
pihak desa tidak tahu menahu tentang tambang tersebut kerena sepenuhnya
diserahkan pada lingkungan setempat. Dan pihak Pemerintahan Desa tidak ikut
terlibat langsung dalam pertambangan tersebut. Gik rm
Simak juga vidionya :