Grobogan, RM _
Keberadaan pohon jati identik dengan berkembang biaknya serangga yang bernama Enthung Jati. Enthung jati atau kepompong jati merupakan hewan serangga yang menyukai makan daun jati. Sehingga hewan ini banyak didapati di kawasan hutan jati atau desa yang berada dipinggiran hutan. Hewan ini selain merusak daun jati ternyata juga memiliki banyak kandungan gizi diantaranya kandungan protein, vitamin, mineral, lemak, dan karbohidrat. Karena itu enthung jati di Grobogan semakin dinikmati.
Pantauan sigijateng di Hutan Jati Desa Sumber Jatipohon Kec/Kabupaten Grobogan Jawa Tengah nampak puluhan warga desa setempat menjual enthung jati. Mereka menjajahkan daganganya kepada setiap kendaraan yang melintasi jalan raya Purwodadi Pati atau lebih dikenal dengan sebutan Alas ngetih. Dalam setiap bungkus bertakaran isi segelas kopi mereka jual enthung jati mentah dengan harga Rp 15 ribu. Itupun bagi pembeli yang menyukai tanpa ditawar dan langsung membayarnya.
Seorang pencari sekaligus penjual enthung jati Sri Suwarni 52 th warga Desa Sumber Jatipohon mengatakan, setiap pagi sekitar pukul 05.30 wib ia bersama sama dengan para tetangganya sudah berangkat mencari enthung jati di hutan. Hal ini dilakukan mengingat saat ini sedang musim enthung. Sehingga meski harus berangkat pagi mereka merasa senang karena paling tidak bisa untuk menambah kebutuhan dapur.
Dikatakan oleh Sri dalam mencari enthung dari sekitar pukul 5.30 s/d pukul 11.00 wib ia bisa mendapatkan enam sampai dengan tujuh takaran gelas kopi, dan ia jual dengan harga Rp 15 ribu per gelas yang dibungkusnya dengan kantong plastik. Munculnya enthung jati ini sa'at musim semi tiba. Dan untuk keberadaan enthung sembunyinya di semak semak dibawah pohon jati.
"Berangkat pagi sampek jam 11.00 wib sudah pulang karena capek pak, paling banyak dapat enthung 6 gelas". Pungkas Sri Suwarni. gik
