SELAMAT DATANG DI RADAR MINGGU (CERDAS . TAJAM . AKTUAL)

Pedagang Mie Bakso (Apmiso) Grobogan Sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan

Para pedagang mie dan Bakso (Apmiso) saat mengikuti pembinaan.

Grobogan, RM –

Tercatat jumlah penduduk Kabupaten Grobogan Jawa Tengah sebanyak 1.501.145 (satu juta lima ratus satu ribu seratus empat puluh lima) orang, dan Persentase Produk Domestik Bruto (PDRB) sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum di tahun 2023 sebesar 5,22 (lima koma dua puluh dua) persen, sehingga kurang lebih sebanyak 78.000  (tujuh puluh delapan ribu) penduduk di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah berprofesi atau berusaha di bidang akomodasi dan makan minum. Salah satunya adalah pedagang mie ayam dan bakso. Hal ini juga bisa dilihat dari ujung pelosok desa sampai dengan kota banyak dijumpai adanya pedagang mie ayam ataupun bakso. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tersebut sangat menjanjikan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat di Kabupaten Grobogan. Hal ini disampaikan oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam sambutanya saat melakukan pembinaan dalam rangka pertemuan rutin Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (apmiso) Grobogan yang dipusatkan di warung bakso “Ambyar” jalan raya Danyang – Pengkol Purwodadi, Selasa (8/10/2024).


“Setiap saya kunjungan ke desa-desa di Kabupaten Grobogan pasti saya jumpai ada pedagang mie ayam maupun bakso di sepanjang jalan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Grobogan memberikan apresiasi yang positif, atas kontribusinya dalam menggerakkan dan membangkitkan perekonomian di wilayah Kabupaten Grobogan”. Jelas Sri Sumarni.


          Bupati Sri Sumarni yang saat itu didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga mengatakan bahwa, Pedagang Mie dan Bakso adalah bukti nyata sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. Untuk itu pihaknya berharap, agar para pedagang mie dan bakso ini bisa bergabung semua didalam satu wadah APMISO Kabupaten Grobogan. Peerintah Grobogan juga memberikan apresiasi yang positif bagi pelaku usaha yang sudah tergabung di dalam organisasi APMISO yang sekaligus bisa dijadikan ajang silaturahmi dan diskusi dalam meningkatkan kompetensi, kualitas maupun pemasarannya. Sehingga memudahkan untuk dilakukannya koordinasi, pembinaan, sosialisasi dan sejenisnya oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan maupun stakeholder terkait.


          Ditambahkan oleh Bupati bahwa, era globalisasi ini merupakan tantangan ke depan bagi para pelaku usaha, karena semuanya serba online. Untuk itu pihaknya berpesan agar semua mengerti tentang tehnologi untuk digunakan sebagaimana mestinya dalam mengembangkan usahanya. Sebagai contoh para pedagang bisa menggunakan HP untuk jualan secara online, memanfaatkan fasilitas platform pemasaran online seperti Grabfood, Gojek, Teknojek dan lain sebagainya.


          Selain cara pemasaran, Bupati Grobogan juga menekankan agar para pedagang di Grobogan tetap menjaga kualitas olahannya sesuai ketentuan. Disamping itu selalu memberikan pelayanan yang ramah, harga yang wajar, lokasi yang nyaman dan saling tolong menolong antar pedagang, sehingga omzet dan pendapatan pedagang semakin meningkat. Para pelaku usaha ini juga diharapkan dalam usahanya bisa membangun merk lokal.


“Kita harus bangga dengan produk lokal kita, untuk itu buatlah brand atau Merk mie dan bakso sesuai ciri khas daerah kita, sehingga dapat bersaing di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Contoh bakso ambyar, bakso nusantara dan yang lainnya”. Pungkas Sri Sumarni. tim RM


Share Article:

Pemerintah Kabupaten Grobogan

Sumber dari Mabes Polri

SELAMAT HARI PERS NASIONAL # 09 PEBRUARI 2023 (CERDAS . TAJAM . AKTUAL)

Postingan Populer

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Proudly powered by Radarminggu.com
Copyright © 2011. Radar Minggu - All Rights Reserved
mastemplate
Original Design by Creating Website Edited by Kompi Ajaib