Grobogan, RM _
Sebagai wujud rasa bersyukur atas Berkah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, Masyarakat Dusun Sukoharjo, Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah menggelar Tasyakuran atau yang bisa disebut sedekah bumi. Seperti tahun tahun sebelumnya, sebelum pelaksanaan sedekah bumi, tradisi penyembelehan seekor kerbau jantan juga dilakukan, kemudian esuk harinya disajikan bersamaan dengan acara do’a bersama atau banca’an. Ribuan warga melakukan Do’a bersama dalam pelaksananaan tersebut. Hadir dalam kesempatan itu Kades Krangganharjo Jasminto beserta perangkat Dusun Sukoharjo serta Moh Khadis sebagai pembaca Do’a. Sedekah bumi yang di beri nama Sukoharjo Nyawiji di tahun ini bertemakan “Manunggalnya Keimanan Kemanusiaan dan Kealaman” tersebut juga menggelar pentas seni budaya yakni Tayub Grobogan yang sebelumnya penampilan sejumlah tari kreasi dan tari kolosal yang deberi nama “Prawaha Raja Kaya” dari Sanggar Seni Mijil Purwodadi, Minggu malam.
Pengajar Tari Sanggar Seni Mijil Anita
Sulistiyowati S pd menjelaskan, ada 15 penari yang ditampilkan di acara
tersebut. Mengenai jenis tarian yang disuguhkan yakni Tari Gambyong, Tari Denok
Semarang dan tang terakhir sebuah tari kolosal yaitu Tari Prawaha Raja Kaya.
“Ada
15 penari yang kita tampilkan, enam penari ada yang terpaksa berperan dobel
ikut pada tarian kolosal”. Terang Anita, Minggu (25/05/2025)
Menurut Anita yang keseharianya juga
sebagai pengajar di SMAN Toroh, Tari Prawaha Raja Kaya ini menggambarkan sebuah
kehidupan di desa yang mayoritas penduduknya berpenghasilan dari beternak sapi
perah. Dimana saat para ibu ibu sedang dengan sibuknya mengambil susu hasil
perahan tengah dihibur oleh para gadis gadis yang yang membantu orang tuanya
mengambil rumput. Para gadis tersebut juga memiliki kemampuan menari, sehingga
dengan sesibuk apapun karena mereka senang dengan hasil panen susu sehingga
para gadis tersebut menghibur orang tua dengan cara menari.
“Sesuai
dengan acara sedekah bumi, kami suguhkan tari Kolosal Prawaha Raja Kaya sebuah
karya dari Mbak Yhagie Hartians Indonesia S sn (guru tari Sanggar Seni Mijil) Tarian
ini menggambarkan wujud bersyukur oleh penduduk desa”. Jelas Anita.
Kepala Desa Krangganharjo Jasminto
dalam kesempatan itu sedekah bumi yang sudah dilakukan setiap tahun ini
merupakan wujud ungkapan rasa bersyukur atas hasil bumi dan keberkahan alam
yang diberikan oleh Tuhan yang memberikan semua ini. Kemudian atas pagelaran
seni dan budaya ini juga dinilai sangat penting untuk pengenalan seni Tradisi
dan Budaya bangsa. Salah satu contoh yang sudah ada yakni Sanggar Seni Mijil
diharapkan sesuai dengan namanya yaitu Mijil yang berarti lahir yang
dibauktikan dengan lahirlah sebuah pusat pendidikan Kesenian di Dusun
Sukoharjo, Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
“Paska digelarnya tari kolosal Prawaha Raja Kaya ini semoga benar benar menjadika Edukasi buat kita semua”. Harap Kades. tim rm